Jumat, 11 Februari 2011

Kencan yang Aneh

“Lg gpaien ni?mf y,td mo jmpa ya,mlm ni da jln2?”
Itulah sms awal perjumpaan misteriusku malam ini, 30 January, malam minggu terakhir di bulan pertama tahun 2011. Sebuah pertemuan yang tak ku agendakan dan tak aku inginkan namun harus terjadi dengan sendirinya.
“ni lagi jln2 ma kawan. qm da rencana kemana?” aku mencoba merespon tapi tak ada respon darinya. Cewek yang tak ku kenal langsung namun hanya ku kenal melalui salah sambung darinya di malam rabu yang lalu.  Di hp ku kutulis namanya dengan “Ilusy” sebuah kata yang menyatakan ketidakpastian, hanya sebuah angan dan kebohongan karena pada pembicaraan pertama dia berpesan agar aku menelponnya di malam hari karena menurutnya di siang hari dia sibuk kerja. Padahal kebiasaan cewek akan marah jika ditelpon di malam hari karena akan menggangggu waktu istirahatnya. Namun itulah faktanya, aku tak ada komunikasi dengannya di siang hari tetapi hanya dimalam hari komunikasi baru terbangun.
pembicaraan pertama lewat telpon telah berlalu beberapa malam yang lalu dan malam ini aku tak berharap akan mendapatkan sms darinya karena sudah beberapa hari aku coba hubungi dia tak ada jawabannya.
Namun kuberanikan diri menelponnya, mengharap aku bisa mendengar suaranya saja sebagai kawan tak dikenal di dunia nyata, hanya Ilusy.
“Assalamualaikum” aku memberikan salam
“Waalaikum salam” suaranya merdu disebarang entah dimana.
“Lagi dimana ni,” tanyaku
“dirumah suntuk banget nih. kamu dimana, gak jalan2?”
“ni lagi jalan2 ma kawan, suntuk juga, dari tadi sore aku jalan2 ma kawan aja”
“oh, kalau mau kerumah silahkan ja”
“emang boleh ya?
“Boleh, tapi kamu pigi ma ciapa ya”
“ma kawan….”
“waduh, gak bisa jalan2 dong” katanya lugas, kata kata mebuat ku berpikir lama, mungkin maksudnya ingin jumpa dan jalan dengan ku malam ini. dengan cepat ku ambil kesimpulan bahwa aku harus datang sendir kerumahnya.
“ya udah, aku datang sendiri aja ya?”
“ya, tapi 15 menit lagi ya, aku minta ijin ma mamak dulu nih”
“ok, sms aku 15 menit lagi, aku tunggu”
“OK”
Aku menunggu dengan bercanda ma kawan bahwa malam ini mungkin aku akan dikerjain cewek, seorang cewek yang belum aku kenal tapi mengajakku jalan2 di malam minggu ini. Tapi, ah, aku harus berani, karena aku juga harus pede, wkwkwkw.
“Hallo, aku dah siap ni” katanya lewat telpon.
“jemput aku di depan rumah ya, maaf hp ku ni lowbat” sambungnya lagi dan hpnya pun putus,
“tut tut tutu,,,,”
Berbekal petunjuk rumah yang diberikannya maka aku mencoba mencari alamat rumahnya. Memasuki lorong yang gelap aku terus memacu motorku dengan pelan (emang bisa ya), dan ketika melewati persawahan tepat dirumah di kebun kelapa aku melihat sepintas seososok cewek dengan paras yang berseri di kegelapan malam. Aku langsung menghentikan motorku,
“Ilusy?” cegatku dengan penuh kepedean
“Ya,” katanya agak malu2
“ayo, silahkan naik, kita jalan” ajakku
langsung saja dia berada di belakang motorku dan aku berbalik arah menuju kota.
Bulu kudukku mulai metinding ketika mengingat aku berjumpa dengan di kegelapan malam, mana mungkin ada seorang dara yang mau di jemput di gelap malam dan di bawah pohon kelapa. Aku mulai membayangkan hal - hal aneh apakah dia makhluk halus yang menyerupai seorang cewek? seperti cerita misteri dalam film - film indonesia.
“Darimana kamu dapatkan nomerku?” tanya ku ketika kamu sudah melaju
“nanti aja kita ngomong waktu dah nyantai” jawabnya tegas.
Aku mulai was - was dan tambah curiga, jangan - jangan benar dugaanku tadi. kami pun diam seribu bahasa, tanpa tanya dan tanpa jawab.
setengah perjalan ku coba melihat ke belakang dan kulihat wajahnya tidak lagi beraseri, apa karena sudah di jalanan yang agak terang sehingga wajahnya pun meredup? atau dia memang bukan manusia? atau dia malu atau….?
akhirnya kamipun ngobrol ringan seputar tempat tinggalku dan tempat tinggalnya tanpa saling menyakan identitas pribadi. Sesampai di kota B, aku ajak dia mampir di Rex tapi dia gak mau, lalu kucobba tawarkan mampir di Cafe, dia juga menolak dan akhirnya dia tawarkan kami mampir di Cafe S yang agak remang. Di situ kami memesan makanan dan minuman ringan. Sambil ngobrol aku memerhatikan wajahnya, ya dia memang manusia. kami saling bercetia tentang pribadi kami, tentang kuliah dan tentang kerja. Ketika membahas tentang keluarga, dia mengatakan bahwa dua abang dan satu kakaknya telah meninggal, kini dia berdua dengan abngnya saja yang sudah merrid. Bulu kudukku sekali lagi merinding, mungkinkah dia juga sudah meninggal, karena jarang sekali senyum terukir di bibirnya. Tapi, ah, semua sudah berlalu, sekian waktu telah bersama dan dia biasa biasa saja. Dia tentulah gadis yang kehilangan kasih sayang namun untuk pergi dengan seorang cowok takut ketahuan dengan ortunya atau abangnya.
Setelah lebih satu jam, akhirnya kami sepakat pulang, diperjalanan, pikiranku makin tak karuan, apalagi ketika kadang2 aku merasa dia tidak ada dibelakangku tapi suaranya ada. ketika dia menanyakan ke aku apakah nggak takut akan hantu. spontan aku menjawab yang duduk di belakangku juga hantu. Tapi dia diam saja.
Sekali lagi, dia tak ijinkan aku mengantarnya kerumahnya langsung, namun dia hanya memintaku menurunkan nya di depan lorong yang gelap di bawah pohon kelapa. aku makin takut tapi semua sudah terlanjur, aku tidak boleh kelihatan penakut walau sebenarnya takut.
Ketika dia turun kucoba perhatikan kakinya, dan ternyata kakinya menyentuh tanah, kupegangi tangannya dan kurasakan aliran darah seorang manusia.
Ah, mungkinkah dia manusia atau hanya makhluk lain yang sedang memperdaya aku. yang jelas malam ini akau merasakan ada hal aneh dalan diriku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar